Saturday, July 18, 2015

TV kabel, kabel TV

Awal tahun ini gue memutuskan untuk memasang TV kabel F*rst Med*a (kayaknya ada yang salah dengan penyensoran ini, hmmm...). Tadinya gue agak ragu buat masang, ditambah bokap adalah pecinta tayangan berita. Tapi lama-lama gue dan keluarga bener-bener muak sama tayangan TV Indonesia. Literally!!!


Mulai dari acara musik alay, berita yang dipolitisasi, sampe ke tayangan orang lahiran. Melahirkan, menurut gue, adalah event yang sangat personal. Yang boleh mantengin cuma suami, orang tua, sama tim dokter. Ini kenapa satu negara diajak nonton? Mohon maap, gue ga tertarik ngeliat perut orang dikobok-kobok! Sekalian aja nanti kalau ada selebriti meninggal, pasangin kamera di dalem kubur. Kita tontonin proses pembusukannya!!! Emosi sayah...
 
Makanya gue memutuskan untuk pasang TV kabel dan menonton acara-acara yang jauh lebih bermutu.

Sebenernya bukan rahasia lagi kalau beberapa acara TV Indonesia "terinspirasi" dari serial dari sana, nun jauh di sana. Contohnya Stereo yg ada di Net TV. Nenek-nenek naik bajaj juga tau kalau Stereo itu versi Indonesia-nya Glee.



Bedanya, Stereo langsung pilih penyanyi terkenal Indonesia, sedangkan Glee pilih pemain yang ga terlalu terkenal tapi suaranya oke punya. Dan jujur, cerita Stereo kurang terlalu menarik. Tapi sebagai satu-satunya drama musikal di Indonesia saat ini, not bad lah (gaya banget gue...).

Sekadar info, gue bisa nyanyi loh. Malah 1 dari 5000 orang yang pernah denger gue nyanyi bilang kalau suara gue bagus banget.
Mau gue buktiin?! Tapi jangan sekarang! Pita suara gue yang gemilang itu lagi dipinjem sama Ariana Grande. Ntar kalau udah dibalikin, gue bakal nyanyi 6 album untuk kalian semuah...
Tuzki Bunny Emoticon

Lain lagi sama Handsome Handsome Wolverine (baca: Ganteng Ganteng Serigala). Terus terang, gua ga nonton dan ga akan pernah mau nonton ini sinetron (mohon maap kepada semua 'serigalaers' di seluruh pelosok negeri). Tapi setelah gue baca inti ceritanya di Wikipedia, ternyata miriiiiiiiiiip banget sama cerita Twilight.
Walaupun GGS (baca: Ganteng Ganteng Sering galau) dibuat dengan takaran kealayan yang berlebihan. Sekali lagi saya mohon maap kepada semua 'serigalaers'.


Ga ada yang salah koq dengan mencari ide cerita dari serial TV Hollywood. Sungguh! Tapi ada beberapa serial TV yang kece banget yang belum diadaptasi sama pihak pertelevisian Indonesia. Dan menurut gue, sayang kalau sampe ga dibikin.

Law and Order
Ini salah satu serial favorit gue. Dari 1 jam, setengah jam bercerita soal polisi yang menginvestigasi kejahatan dan setengah jam lagi jaksa wilayah yang menuntut si terdakwa di pengadilan. Terus terang, gue lebih menikmati setengah jam terakhir. Seru banget ngeliat jaksa wilayah sama pengacara terdakwa adu bacot!


Miris rasanya ketika gue lebih ngerti sistem peradilan negara yang bisa gue kunjungin kalau gue jadi ahli waris tunggal harta Om Budi Hartono (beliau ini masuk daftar 500 manusia paling kaya di dunia dan ada di nomor 142, paling tinggi di Indonesia). Setelah nonton Law and Order beberapa episode, gue langsung paham. Tapi gue ga tau apa-apa soal sistem peradilan di negera tempat gue hidup. Nanti kalau gue dituntut karena gue terlalu mengagumkan, gimana? Siapa yang bisa nolong gue? (kantong muntah tersedia di bawah tempat duduk anda masing-masing).

Ini saatnya PH (bukan tingkat keasaman, bukan...tapi production house) membuat sinetron semacam Law and Order biar masyarakat melek hukum. Mereka bisa tau apa itu pra peradilan, bagaimana prosedurnya berjalan, kenapa harus ada tiga hakim berjejer, kenapa bukan juri yang membuat putusan, dll.

Law and Order itu bertahan 20 season, 20 season artinya 20 tahun. 1 season bisa puluhan episode. Ga mungkin screenwriters bisa mengarang bebas kasus-kasusnya seenak jidat (padahal gue tau banget kalau jidatnya ga enak) sebanyak dan selama itu! Artinya mereka pasti dapet ide dari kasus hukum yang beneran ada di Amrik sono.

Nanti kalau Indonesia mau bikin "Hukum dan Keteraturan" juga bisa ambil inspirasi dari kasus-kasus yang ada, misalnya pembunuhan Angel*ne, korupsi Hamb*lang, dll (tetep ada yang terasa aneh dengan penyensoran ini, hmmm). Kalau ceritanya dibuat menarik dengan konflik-konflik di tengah-tengah investigasi atau proses pengadilan, pasti sinetronnya bertahan lama sama kayak serial aslinya.


Devious Maids
Inti cerita serial ini soal 4 orang asisten rumah tangga yang cakep-cakep dari Meksiko; mereka bertemen dan mereka berusaha mewujudkan American dreams  mereka.

Enggak, gw ga mengusulkan adanya Inem - Pelayan Seksi new season. Tapi banyaknya para pekerja dari Meksiko adalah sebuah fenomena unik di AS. Tahun 2013, kira-kira ada 11,6 juta imigran Meksiko yang tinggal di AS. Jadi serial ini menangkat fenomena itu dari sisi para pekerja imigran itu dengan bumbu komedi. Kenapa televisi Indonesia ga mengangkat isu yang sama?

Banyak transmigran yang ada di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan. Banyak orang yang urbanisasi ke Jakarta dan daerah sekitarnya (termasuk Bekasi, hidup Bekasi!). Pasti ada banyak hal menarik yang bisa dijadikan cerita dari kisah hidup mereka. Bisa ditambah bumbu komedi, drama, romantika (tsah!) biar lebih menarik.

Memang butuh riset yang lebih mendalam untuk bikin sinetron dengan konsep ini. Tapi percayalah...kalau dieksekusi dengan baik, umurnya bisa lebih panjang daripada Tersanjung.



NCIS
NCIS itu akronim dari Naval Criminal Investigation Service. Organisasi ini fungsinya untuk menyelidiki tindak kriminalitas yang menyangkut anggota Angkatan Laut dan Marinir AS. Cieh...berasa pinter gue!
Tuzki Bunny Emoticon

Serial ini menarik banget, bukan cuma karena ceritanya tapi juga karena karakter-karakter utamanya. Anggota-anggota utama NCIS punya sifat dan karakteristik yang berbeda dan berwarna, dan ada banyak kelucuan karena itu.

Indonesia juga punya badan semacam NCIS, namanya Polisi Militer (POMAD buat Angkatan Darat, POMAL buat Angkatan Laut, POMAU buat Angkatan Udara). Salah satu tugas Polisi Militer a.k.a PM adalah sebagai penegak hukum dan penyelidik kejahatan pada institusi militer atau TNI. Persis banget kan kayak NCIS?!

Sekali lagi gue katakan bahwa ide kasus kriminalitas bisa diambil dari kejadian nyata dengan sedikit modifikasi tentunya. Kayak NCIS, cerita sinetron semacam ini bisa dibikin lebih menarik dengan pembuatan karakter yang jelas. Nah...dari perbedaan karakter itu bisa muncul jokes seger (es campur kali).



Sampe detik ini, masih lebih banyak tayangan-tayangan yang kurang bermutu di TV Indonesia. Sangat disayangkan karena ga semua orang bisa pasang TV kabel. Ya...moga-moga aja ada PH yang terenyuh hatinya saat baca postingan gue ini (hahaha...mengkhayal masih gratis, bung!).

Tapi karena tayangan TV Indonesia masih kayak sekarang, gue bersyukur gue ada TV kabel. Tapi kalau sampe TV kabel ga ada dan TV Indonesia masih cupu (amit-amit *sambil ketok dengkul tetangga*), gue lebih memilih untuk nonton kabel TV. Itu lebih baik buat gue!

No comments:

Post a Comment